BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.
Tujuan pembuatan karya tulis adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan.
Karya tulis ada yang berbentuk ilmiah dan non-ilmiah. Contoh karya tulis ilmiah yaitu skripsi, tesis, disertasi dan lain-lain. Sedangkan karya tulis non-ilmiah yaitu cerpen, puisi, dan, lain-lain.
Disebutkan di atas bahwa contoh karya ilmiah adalah skripsi yang lahir berkat adanya penelitian. Penelitian merupakan science guna mencari jawaban terhadap permasalahan, objek penelitian adalah masalah. Kegiatan penelitian dapat melahirkan, menolak memperkuat atau memperhalus teori dan fakta mendorong perkembangan ilmu pengetahuan.
Karya ilmiah, masalah, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan merupakan permasalahan yang akan diuraikan secara mendalam dalam makalah ini.

1.2Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah yang penulis ambil adalah :
1.Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2.Faktor-faktor apa yang mempengaruhi ilmu pengetahuan?
3.Apa yang dimaksud dengan masalah dalam penelitian karya ilmiah?

1.3Tujuan Penulisan
Tujuan penulis setelah melihat rumusan masalah di atas adalah :
1.Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Panduan Penulisan Karya Ilmiah STKIP UNSAP Sumedang.
2.Untuk memperoleh informasi dan menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Panduan Penulisan Karya Ilmiah.

1.4Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :
1.Bagi penulis, yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Panduan Penulisan Karya Ilmiah.
2.Bagi STKIP Sebelas April Sumedang, menambah literatur perpustakaan STKIP.

BAB II
KARYA ILMIAH, MASALAH, DAN ILMU PENGETAHUAN

2.1KARYA ILMIAH
Pengertian Karya Ilmiah
Ada berbagai definisi tentang karya ilmiah sebagai berikut :
1.Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
2.Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.
3.Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang teliah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Dari berbagai macam pengertian karya ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah dalam makalah ini adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.
Karya ilmiah, suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran yang normatif. Berdasarkan hal semacam ini, jelas bahwa sebuah tulisan yang disebut sebagai karya ilmiah harus memiliki persyaratan-persyaratan khusus, seperti yang disebutkan Brotowidjojo yang ditulis oleh Yunita T. Winarto Dkk, dalam bukunya karya ilmiah sosial, bahwa karya ilmiah memiliki syarat- syarat sebagai berikut :
1.Menyajikan fakta secara objektif
2.Mengemukakan segala uraian secara kejujuran
3.Disusun secara sistematis
4.Cenderung bersifat induktif.
5.Bertolak dari hipotesis tertentu.
6.Menghindari tindakan yang manifulatif .
7.Bersifat ekspositiris maupun argumentatif
Untuk memperjelas jawaban ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan yang ada dalam suatu penelitian, penulisankarya ilmiah harus menggali khazanah pustaka, guna melengkapi teori-teori atau konsep-konsep yang relevan dengan permsalahan yang ingin dijawabnya. untuk itu penulisan karya ilmiah harus rajin dan teliti dalam hal membaca dam mencatat konsep-konsep serta teori-teori yang mendukung karya ilmiahnya tersebut.
Jenis Karya Ilmiah.
Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut,. Secara garis besar, karya ilmiah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.
1. Karya iImiah Pendidikan
Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:
a. Paper (Karya Tulis).
Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.
Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisis dan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
b. Pra Skripsi
Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3) .
Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II gambaran umum ( menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian, Bab III deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian). Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup ( kesimpulan penelitian dan saran )
c. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta-fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan ) maupun penelitian tidak langsung ( study kepustakaan) skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis.
d. Thesis
Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).
Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan tinggi guna mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yangmenjadi tema thesis tersebut.
e. Disertasi
Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci.
Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor.
2. Karya ilmiah Penelitian.
Makalah seminar.
1. Naskah Seminar
Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan di sampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.
2. Naskah Bersambung
Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.
Laporan hasil penelitian
Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa di kelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.
Jurnal penelitian
Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue) dan mendapatkan nomor dari perpustakaannasional berupa ISSN(international standard serial number).
Kerangka Penyusunan Karya ilmiah
Kerangka karya ilmiah terdiri dari:
1.Judul
2.Lembar Pengesahan
3.Abstrak/Ringkasan
4.Kata Pengantar
5.Daftar Isi
6.Daftar Tabel
7.Daftar Gambar
8.Daftar Lampiran
9.Daftar Istilah dan atau Daftar Singkatan [kalau ada]
10.BAB I Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, maksud dantujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran)
11.BAB II Tinjauan Pustaka
12.BAB III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek penelitian, ukuran sampel, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian, cara pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat dan waktu penelitian, jadwal penelitian, alur penelitian)
13.BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
14.BAB V Kesimpulan dan Saran
15.Daftar Pustaka
16.Lampiran



Teknik Penyusunan Karya ilmiah
Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain.
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pengumpulan data.
3. Tahap Pengorganisasian.
4. Tahap Pemeriksaan/ penyunting konsep.
5. Tahap Penyajian.
1.Tahap Persiapan.
Dalam tahap persiapan dilakukan:
a. Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan:
Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.
Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b.Pembatasan topik atau penentuan judul
Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
c.Pembuatan kerangka karangan (outline)
Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah.
2.Tahap pengumpulan data
a.Pencarian keterangan dari bahan bacaan atau referensi.
b.Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c.Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d.Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.
3.Tahap Pengorganisasian dan pengkonsepan
a.Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
b.Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

4.Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (editing), tahap ini bertujuan untuk :
a.Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
b.Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
c.Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.
d.Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.
5.Tahap Penyajian
a.Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
i.Segi kerapian dan kebersihan.
Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal padahalaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.
2.2MASALAH
Pentingnya Masalah
Dalam penelitian masalah memegang peranan utama. Tanpa masalah tak ada penelitian. Masalah adalah jiwa penelitian. Masalah mendorong untuk berfikir, menyelidiki agar menemukan makna sesuatu. Masalah harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga merangsang untuk berfikir. Dalam penelitian peneliti sering panjang lebar bicara tentang latar belakang masalah, sedangkan masalah hanya disebut dalam beberapa kalimat. Justru masalah yang perlu mendapat pemikiran yang banyak agar kita pahami seluk beluknya. Tiap masalah walaupun pada mulanya tampaknya sederhana pada hakikatnya kompleks bila kita memikirkaannya secara mendalam sehingga begitu kompleksnya sehingga tak mungkin kita selidiki seluruhnya. Maka karena itu kita perlu membatasinya.
Pentingnya masalah serta rumusannya tidak dapat disepelekan karena seluruh penelitian berkisar pada masalah, berkaitan dengan masalah. Segala sesuatu yang tak ada pertaliannya dengan masalah dapat dianggap tidak relevan dan itu mubazir.
 Mencari Masalah
Masalah tidak akan diperoleh melalui ilham, akan tetapi dengan usaha misalnya memaksa diri kita menuliskan serta menganalisis sejumlah topik yang kiranya dapat kita pilih sebagai masalah penelitian kita. Memang ada kesulitan dalam menemukan topik yang tepat. Salah satu cara yang dianjurkan ialah menyediakan buku tulis khusus tempat mencatat topik-topik yang potensial dapat dijadikan masalah penelitian sewaktu perkuliahan atau membaca buku, majalah, Koran, dan sebagainya.
Masalah dapat dipilih berdasarkan pertimbangan pribadi, praktis, dan formal misalnya:
a.Apakah masalah itu penting?
Penting karena berkaitan dengan perkembangan ilmu, pembangunan nasional, pemecahan masalah sosial, dan sebagainya. Kita harus mempertanggungjawabkan pentingnya masalah yang kita teliti.
b.Apakah penelitian masalah itu dapat dan mungkin dilaksanakan?
c.Apakah data yang diperlukan dapat diperoleh?
d.Apakah peneliti sanggup melaksanakannya berhubung dengan kemampuan, latar belakang pendidikan serta biaya dan waktu yang diperlukan.
e.Apakah masalah itu sesuai dengan disiplin ilmu yang dituntut oleh peneliti, dan ketentuan-ketentuan formal dan jurusan fakultas atau universitas.
f.Apakah masalah itu baru dan belum pernah diteliti orang lain atau belum pernah dilakukan dalam kondisi yang ada di sini. Dan secara pribadi, apakah masalah itu menarik bagi peneliti.
Akan tetapi ada lagi kriteria yang bersifat ilmiah yang perlu diperhatikan, yang pada pokoknya mensyaratkan agar masalah penelitian itu memberi sumbangan kepada perkembangan ilmu pengetahuan antara lain:
a.Masalah itu hendaknya bertalian dengan konsep-konsep yang pokok.
b.Masalah itu hendaknya mengembangkan atau memperluas cara-cara mentest suatu teori.
c.Masalah itu memberikan sumbangan kepada pengembangan metodologi penelitian dengan menemukan alat, teknik, atau metode baru.
d.Masalah ihendaknya memanfaatkan konsep-konsep, teori, atau data dan teknik dari disiplin-disiplin yang bertalian.
e.Masalah itu hendaknya dituangkan dalam desain yang cermat dengan uraian yang teliti menenai variabel- variabelnya serta menggunakan metode-metode yang paling serasi.


Merumuskan Masalah
Syarat tentang rumusan masalah antara lain:
1.Masalah harus dirumuskan dengan jelas, tajam, dengan kata-kata yang tepat. Tiap kata yang digunakan harus menyatakan dengan jelas dan tepat apa yang dimaksud agar orang lain memahaminya seperti yang dimaksud tanpa penjelasan tambahan dari pihak penulis.
2.Tujuan penelitian harus jelas. Masalah “pengaruh orang tua terhadap kenakalan anak” menimbulkan pertanyaan apa yang dimaksud dengan orang tua, ayah, ibu, keduanya? Apakah semua orang tua di seluruh Indonesia yang berpuluh juta itu dijadikan popolasi? Kalaulah populasi dibatasi, bagaimana membatasinya, menurut usia, status sosial-ekonomi, dan sebagainya? Pengaruh apanya yang diselidiki, sikap orang tua, hubungannya maksud dengan kenakalan pemuda: perkelahian, pencurian, penggunaan narkotika dan sebagainya.
3.Langsung tanpa putar belit atau pendahluan panjang lebar.
Kesalahan dalam Perumusan Masalah
Dalam perumusan tujuan sering terdapat kesalahan seperti berikut:
1.Masalah terlampau luas
2.Masalah terlampau sempit
3.Masalah mengandung emosi, prasangka, atau unsur-unsur yang tak ilmiah.
Pengolahan Masalah
Berkenaan dengan masalah yang telah kita pilih perlu kita adakan pemikiran lanjut antara lain:
1.Analisis Masalah
2.Pembatasan Masalah
3.Kedudukan Masalah
4.Tinjauan Literatur
5.Corak Penelitian
6.Asumsi-asumsi
7.Pentingnya Penelitian
8.Istilah-istilah

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui atau segala sesuatu yang yang diketahui berkenaan dengan suatu hal (KBBI, 2007). Dengan demikian ilmu pengetahuan adalah pengetahuan suatu bidang tertentu berdasarkan hasil tahu. Dalam Encyclopedia of Philosophy, pengetahuan didefinisikan sebagai kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief). Pengetahuan itu harus benar, kalau tidak benar maka bukan pengetahuan tetapi kekeliruan atau kontradiksi. Pengetahuan merupakan hasil suatu proses atau pengalaman yang sadar. Pengetahuan Ilmiah atau Ilmu (Science) pada dasarnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan sehari-hari yang dilanjutkan dengan suatu pemikiran cermat dan seksama dengan menggunakan berbagai metode.
Ilmu Pengetahuan semakin berkembang pesat pada era tekhnologi dewasa ini, baik dalam jumlah maupun jenis, dalam kapasitas maupun kualitas. Makin tersebarnya tekhnologi dan makin mudahnya akses informasi membuat Ilmu Pengetahuan semakin merata diantara manusia. Tak terelakan bahwa dengan terus berkembangnya tekhnologi itu, sangatlah terasa Ilmu Pengetahuan kini amat berlimpah. Setiap kali ada perkembangan ilmu pengetahuan, kita segera mengetahuinya.
Dalam science teori memegang peranan penting, sangat pokok dan merupakan dasar dari science. Teori dianggap masih akan menjadi fakta, setelah terbukti kebenarannya.
Hal-hal yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut :
1)Rasa ingin tahu dan sikap kritis
Salah satu sifat manusia adalah cenderung ingin tahu, dan pengetahuan manusia tersebut mempunyai tujuan tersendiri, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.Memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup;
b.Mengembangkan arti hidup;
c.Mempertahankan kehidupan
d.Mencapai tujuan hidup
Ilustrasi berikut menggabarkan gejala mengetahui pada manusia.
Pada suatu saat, manusia ingin mengetahui sesuatu tentang dirinya, dunia sekitarnya, orang lain, yang baik dan yang buruk, yang indah dan jelek, dan macam-macam lagi.
Jika ingin mengetahui sesuatu, tentu ada suatu dorongan dari dalam diri manusia yang mengajukan pertanyaan yang perlu jawaban yang memuaskan keingintahuannya. Dorongan itu disebut rasa ingin mengetahui.
Sesuatu yang diketahui manusia disebut pengetahuan. Pengetahuan yang memuaskan manusia adalah pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang tidak benar adalah kekeliruan. Keliru sering kali lebih jelek dari pada tidak tahu. Pengetahuan yang keliru dijadikan tindakan/perbuatan akan menghasilkan kekeliruan, kesalahan dan malapetaka.
Sasaran atau objek yang ingin diketahui adalah sesuatu yang ada, yang mungkin ada, yang pernah ada dan sesuatu yang mengadakan. Dengan demikian manusia dirangsang keingintahuannya oleh alam sekitarnya melalui indranya dan pengalamannya.
Hasil gejala mengetahui adalah manusia mengetahui secara sadar bahwa diatelah mengetahui maka disebutlah ilmu pengetahuan.
Dari ilustrasi di atas dapat disimpulkan bahwa manusia itu selalu merasa ingin tahu berkenaan dengan dirinya, alam sekitar, pertumbuhan, atau pergantian yang sedang terjadi. Misalnya, kenapa dengan adanya internet proses pengiriman surat sudah bisa diterima dengan jangka waktu yang singkat? Tentunya manusia akan mengungkap keingintahuannya dengan mengadakan penelitian terhadap masalah yang dihadapinya, sehingga memperoleh jawaban yang dapat memuaskan keingintahuannya. Dengan demikian ilmu pengetahuan berkembang.
Teori atau ilmu yang sudah ada kadang tak memuaskan, atau kebenaran teori yang ada diragukan.
2)Interaksi fakta dan teori
Ilmu pengatahuan mempunyai konsep tersendiri yaitu teori dan fakta. Teori merupakan alat ilmu pengetahuan yang memberi petunjuk untuk mengungkapkan fakta, dan fakta adalah hasil observasi yang dapat dibuktikan secara empiris, sehingga dikatakan teori dan fakta berhubungan. Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi berkat interaksi antara fakta dan teori (S. Nasution, 1991). Fungsi teori antara lain :
a.Teori mengarahkan perhatian
Teori memberikan arah kepada penelitian, membatasi fakta-fakta yang dikumpulkan, dan menentukan fakta-fakta yang relevan bagi penelitian.
b.Teori merangkum pengetahuan
Teori merangkum fakta-fakta sehingga fakta lebih mudah dipahami.
c.Teori meramalkan fakta
Teori dicoba untuk meramalkan kejadian yang akan dating dengan mempelajari kondisi-kondisi yang menuju kepada kejadian itu.
Fungsi fakta diantaranya sebagai berikut :
a.Fakta dapat merupakan alasan untuk menolak teori yang ada
Tiap teori harus cocok dengan fakta. Bila fakta tidak sesuai dengan teori yangberlaku, maka teori itu harus ditolak atau dirumuskan kemabli dengan perhitungan fakta yang tadinya belum tercakup dalam teori itu.
b.Fakta menyebabkan lahirnya teori baru
Ada kalanya suatu fakta yang diamati secara kebetulan menimbulkan teori baru.
c.Fakta member dorongan untuk mempertajam atau memperhalus rumusan teori yang telah ada.
Dalam penelitian fakta dan teori berinteraksi dan saling berhubungan. Jika teori sebagai alat dalam ilmu pengetahuan tidak sesuai dengan fakta, fakta tidak sesuai dengan dengan teori maka teori harus ditolak atau dirumuskan kembali. Oleh karena adanya interaksi antara fakta dan teori ilmu pengetahuan (science) berkembang.
Jadi, sikap ingin tahu, kritis manusia dan interaksi fakta dengan teori telah mendorong perkembangan ilmu pengetahuan.



BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Disemua uraian penutup yang dimuat dalam makalah ini, terdapat beberapa hal yang harus dicermati. Pertama , sebuah karya ilmiah sebagai mana dalam makalah ini adalah suatu pemikiran yang utuh. Karya tersebut merupakan sebuah gagasan lengkap, yang mungkin sangat rumit atau sederhana saja. Dalam menulis karya ilmiah, seorang penulis diharapkan mampu untuk mengkomunikasikan temuan atau gagasan ilmiahnya secara lengkap dan gambling agar mudah dipahami. Kedua, menulis karya ilmiah berbeda dengan karya imajinatif. Persiapan yang seksama dan pemikiran yang matang dan runtut perlu diperhatikan. Ketiga, dalam menyampaikan pemikirannya, penulis tidak mungkin mengabaikan perkembangan yang terjadi di sekitarnya, khususnya yang terjadi dalam bidang keilmuannya sendiri. Keempat, sarana utama dalam menyusun dan menyampaikan pemikiran adalah bahasa,. Bahasa sebuah sistem komunikasi memiliki aturan- aturan sendiri sekalipun sistem itu terus berkembang. Terakhir adalah masalah tanggung jawab, sekalipun kata ini tidak banyak muncul dalam buku ini, tulisan-tulisan yang ada mengajak pembaca untuk menyadari bahwa seorang penulis mempunyai berbagai tanggung jawab terhadap masalah yang ditelitinya.
Dalam menulis kerangka tulisan ilmiah yang perlu diperhatikan adalah bagian-bagian dalam tulisan ilmiah, terutama dalam jurnal ilmiah antara lain, judul tulisan, nama dan alamat penulis, abstrak, pengantar, permasalahan penelitian, bahan dan cara penelitian, hasil, pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka.

0 komentar:

Posting Komentar

komentar disini ya!!!

 
Template designed using TrixTG