JURNALISTIK

Jurnalistik
Pernahkah kalian tahu? Bahwa suatu kegiatan yang selama ini kita lakuka telah membawa kita ke dalam perubahan tingkah laku, baik itu koqnitif, afektif, dan psikomotor. Dari segi koqnitif kita telah menambah wawasan, pengetahuan, serta ilmu yang kian berarti untuk bekal profesi kita nanti sebagai calon guru, dari segi afektif yaitu menguatkan rasa solidaritas baik antara mahasiswa dengan dosen, mahasiswa dengan mahasiswa, dari yang tak begitu akrab menjadi akrab, dar segi psikomotor adalah khususnya untuk kegiatan studi tour ke RRI ternyata telah membawa kita pandai membuat berita (surat kabar atau radio).
Alhasil semua kegitan yang sederhanan namun bermakna itu telah membawa perubahan tingkah laku kepada kita.
Dalam dunia pewayangan siapa yang tak tahu dengan kawah candradimkuka, sebuah tempat seram, tempat yang terdapat kepulan asap, buih air mendidih, semakin membumbui suasan seram di tempat itu,sehingga tak dapat dibayang jika ada seorang manusia yang terperangkap di tempat itu apa jadinya manusia tersebut, mungkin jadi “bubur”.
Hari itu hari jum’at tanggal 22 Mei 2009, dengan tujuan menambah wawasan mengenai penulisan berita di media cetak dan media audio (radio) mahasiswa STKIP Sebelas April Sumedang Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Tingkat III Semester VI sejumlah enam puluh tiga orang mengunjungi RRI Cirebon dan Kantor Harian Umum Mitra Dialog Cirebon.
Sekitar pukul 15.00 Wib rombongan tiba di Kantor Harian Umum Mitra Dialog, dengan sambutan yang sederhana namun bermakna. Tak lama dari itu kami langsung diijinkan masuk kedalam sebuah ruangan kecil seperti ruangan pertemuan untuk rapat.
Dari jumlah mahasiswa yang terhimpun dalam rombongan hanya tiga puluh orang mahasiswa yang dijinkan masuk kedalam ruangan,hal ini mengingat ruangan yang disediakan berukuran kecil.
Acara dimulai dengan sambutan dari dosen STKIP Nana Sutisna, Drs., M.Ap. selaku dosen mata kuliah pengetahuan kejurnalistikan II, kemudian disambung sambutan dari redaksi harian umum mitra dialog Dadang Suherman. Dengan gaya bahasa yang begitu lugas, dan terpercaya Dadang Suherman mulai berani membagi pengetahuan,keluh kesah perjalanan dia mulai dari kuliah, sampai menjadi redaksi di harian umum mitra dialog.
Dadang suherman menuturkan “Ruangan ini adalah Kawah Candradimuka bagi mitra dialog”, sebab setiap pagi para wartawan berkumpul disini untuk membahas berita yang akan dimuat, ke akatulan, ke tajaman berita ditentukan di ruangan ini, hidup dan mati mitra dialog ditentukan disini, hal ini masuk akal karena nilai jual sebuah surat kabar adalah berita yang aktual, tajam,dan percaya, oleh karena itu perundingan sebuah berita perlu dilakukan,walaupun terkadang dalam perundingan ditemukan perbedaan pendapat yang berujung dengan perang urat saraf antara wartawan dan redaksi,namun hal ini sudah menjadi hal yang wajar.
“Wartawan sudah biasa dengan perang urat saraf,” Tutur Dadang Suherman, kenapa bisa begitu? Toh mungkin saja berakhir dengan pertengkaran?, ternyata tidak demikian, seusai rapat berakahir para wartawan kembali dingin tak ada perang urat saraf lagi, mereka kembali saling cipaka-cipiki, keakraban mereka kembali, keriangan mereka kembali, ide dan gagasan tercurah kedalam kerjasama rekan yang saling sokong demi mendapat berita yang layak di jual ke publik.
Dengan penuh harap mereka kembali bekerja dan mencari informasi tentang berita.

29 Mei 2009,
Agus Nurdin Rudiana






Persahabatan bagai kepompong, kalian tahu, kalian sadar? Kalian itu anak paling geulis di kebon STKIP, heeeeeeeeee (dies). Lewat mig33 kami selalu mencoba mejaga persahabatan. Pokok namah persahabatan baying kepompong.

0 komentar:

Posting Komentar

komentar disini ya!!!

 
Template designed using TrixTG